Saya telah menulis entry yang kurang lebih sama dengan ini. Bisa dibilang ini kelanjutannya begitu ya ^-^. Ah, ngomong-ngomong entry itu adalah ini Johnny's Jr Hime
Kembali membahas para putri yang nyasar ke kandang para pangeran kan ya .... itu, kadang-kadang saya mengeluh kenapa saya menulis hal-hal seperti ini tapi kadang saya menertawakan apa yang saya tulis. Itu seperti : Nah, kok say abisa nulis begitu ya.
Para 'hime' ini beberapa seperti udah jadi keharusan disebut hime. Jadi misalnya mengobrol dengan sesama fan, lalu bertanya siapakah diantara mereka yang paling cantik, maka jawabannya akan berkutat pada nama-nama tertentu yang seperti sudah dimutlakan sebagai sosok 'hime'nya Johnny's Jr *laugh.
Kemarin saya sudah menyebutkan sekian nama ini : Kyomoto Taiga, Iwahashi Genki, Nakamura Reia, Matsukura Kaito, tajima Shogo, dan Nozawa Yuki. Kali ini korban saya berikutnya adalah YASUI KENTARO.
Demi apa makhluk yang satu ini nggak kaya' udah 23! Coba jejerin sama Jr yang lebih muda dari dia, kaya'nya nggak bakalan jauh beda.
Next. Selain Yasui saya fikir Nishigata (?) Daigo juga. -> Duh, saya lupa nama ini anak. Dia manis gitu ya, imut.
Ok. Sekian dan terimakasih_
Minggu, 26 Juli 2015
Rabu, 08 Juli 2015
Fasting, Starbuck, shock, simulation, and me.
Hari ini masih hari puasa ya, tapi karena saya nggak puasa, jadi ya .... hehehehehehe ^_^ *peace.
Menjejakkan kaki di Surabaya, yah, sekitar jam tiga sore deh tadi, mampir ke Starbuck T2 bandara Juanda. Ada produck baru yang say abelum cobain, vanilla Jelly, jadi ke sana bareng teman. Pas mau pesan, diberitahu kalau lagi ada special promo, jadi kalau mau bayar ukuran sedang dapat ukuran besar. Happy banget deh saya -> padahal tau itu nggak akan habis (-_-)
Duduk-duduk sambil bengong, temen saya sadar kalo ada yang aneh di bandara. Saya nggak faham sih apa itu, sampai dia bilang kok banyak orang 'berseragam' berseliweran di depan Starbuck, trus banyak wartawan juga.
Saya sih nggak peduli amat. Soalnya saya laper.
Duduk di depan biar cepet kalau mau keluar. Temen saya mau ke toilet jadi saya nungguin di starbuck, soalnya lebih enak daripada keluyuran nggak jelas di bandara. lagipula berat bawa barang ke mana-mana *aslinya saya cuma bawa satu ransel, yang isinya beberapa lembar kertas, dompet, hp, headphone, dan dompet teman saya. tapi dasarnya saya udah malas kan.
Teman saya baru sampe depan starbuck ketika tiba-tiba ada keributan lalu terdengar suara tembakan.
Shit!
Seisi starbuck langsung panik. Dekat saya, yah di depan say gitu deh, ada sebuah keluarga yang kayanya lagi nongkrong sekalian nunggu penerbangan, langsung lari ke belakang. Heboh banget. Saya nyingkir aja, merapat ke dindng. Jujur suara tembakannya seram, dan itu nggak sekali dua kali.
Rasanya kaya, .... "This is my end"
Beruntung pegawai starbuck segera cari info dan mengumumkan pada pengunjung kalau memang ada simulasi penanggulangan teroris di situ.
Salut banget sama gimana situasi itu diatasi. Soalnya di dalam starbuck sendiri, ada anak yang nangis, ibu-ibu yang syok, pokoknya panik banget deh. Itu kalo boleh, usul deh pegawai yang itu diberi reward khusus. Nggak gampang loh nenangin banyak orang.
Saya juga syok. Masih gemetaran begitu sampai rumah. Simulasi belum selesai waktu teman saya mutusin buat cabut aja dari bandara sebelum saya pingsan di situ. Waktu kita keluar, pas banget sama pemeran teroris dimasukkan ke mobil, trus banyak tentara, terus ada yang bawa senjata-senjata. seram pokoknya.
Yeah, seperti itulah hari ini.
Menjejakkan kaki di Surabaya, yah, sekitar jam tiga sore deh tadi, mampir ke Starbuck T2 bandara Juanda. Ada produck baru yang say abelum cobain, vanilla Jelly, jadi ke sana bareng teman. Pas mau pesan, diberitahu kalau lagi ada special promo, jadi kalau mau bayar ukuran sedang dapat ukuran besar. Happy banget deh saya -> padahal tau itu nggak akan habis (-_-)
Duduk-duduk sambil bengong, temen saya sadar kalo ada yang aneh di bandara. Saya nggak faham sih apa itu, sampai dia bilang kok banyak orang 'berseragam' berseliweran di depan Starbuck, trus banyak wartawan juga.
Saya sih nggak peduli amat. Soalnya saya laper.
Duduk di depan biar cepet kalau mau keluar. Temen saya mau ke toilet jadi saya nungguin di starbuck, soalnya lebih enak daripada keluyuran nggak jelas di bandara. lagipula berat bawa barang ke mana-mana *aslinya saya cuma bawa satu ransel, yang isinya beberapa lembar kertas, dompet, hp, headphone, dan dompet teman saya. tapi dasarnya saya udah malas kan.
Teman saya baru sampe depan starbuck ketika tiba-tiba ada keributan lalu terdengar suara tembakan.
Shit!
Seisi starbuck langsung panik. Dekat saya, yah di depan say gitu deh, ada sebuah keluarga yang kayanya lagi nongkrong sekalian nunggu penerbangan, langsung lari ke belakang. Heboh banget. Saya nyingkir aja, merapat ke dindng. Jujur suara tembakannya seram, dan itu nggak sekali dua kali.
Rasanya kaya, .... "This is my end"
Beruntung pegawai starbuck segera cari info dan mengumumkan pada pengunjung kalau memang ada simulasi penanggulangan teroris di situ.
Salut banget sama gimana situasi itu diatasi. Soalnya di dalam starbuck sendiri, ada anak yang nangis, ibu-ibu yang syok, pokoknya panik banget deh. Itu kalo boleh, usul deh pegawai yang itu diberi reward khusus. Nggak gampang loh nenangin banyak orang.
Saya juga syok. Masih gemetaran begitu sampai rumah. Simulasi belum selesai waktu teman saya mutusin buat cabut aja dari bandara sebelum saya pingsan di situ. Waktu kita keluar, pas banget sama pemeran teroris dimasukkan ke mobil, trus banyak tentara, terus ada yang bawa senjata-senjata. seram pokoknya.
Yeah, seperti itulah hari ini.
Senin, 06 Juli 2015
Ichiban oh Ichiban ....
Wkwkwkwkwkwkw, demi apa gue nulis yang beginian woiii? *Ngakak dulu.
Sebenarnya ini kerjaan kembaran gue *kalo bahas dia maka 'gue' mode on* yang ngajakin segerombolan teman-temannya buat nongkrong di rumah. Katanya mereka mau buka bersama gitu. Nah, padahal kan kita nggak puasa, gimana ceritanya ada buka bersama di rumah ? -> Gue sama mama yang kebagian pusingnya*Cry.
Terus dia bilang kalau dia belum makan seharian jadi anggap aja dia puasa. Nah, waktu kakak sulung bilang kalau tad padi dia sarapan banyak banget,kembaran gue bilang kalau tadi itu dia lagi sahur. Yang tau apa itu puasa, mohon di cek apakah ada sahur jam delapan pagi? *Laugh* Bikin ngakak sumpah dia hari ini.
Tapi bukan itu yang hari ini gue tulis sebagai bagian dari zona seorang Lumina.
Ok.
Cek.
Mode 'aku' on!
Cek.
Jadi, beberapa hari lalu baca kabar Taiga harus digantikan di show kedua-nya waktu tampil di butai Elizabent hari itu. Kasusnya, dia sakit! Cukup heboh diobrolin kalau Taiga sudah terlihat sangat memaksakan diri di bagian pertama, tapi akhirnya dia nggak sanggup mungkin ya. Untung saja Yuta san (yang juga meranin Rudolf sama kaya Taiga) bisa gantiin.
Nah, pergantian ini sepertinya cukup 'bla bla bla'. Pasalnya, Yuta san waktu itu juga harusnya ada acara, tapi akhirnya dia harus atur ulang jadwalnya. Jadi, saya fikir keren banget para fans Taiga yang meminta maaf karena Taiga sakit.
Luar biasa kan.
' ...sebagai setengah dari diri Kyomoto Taiga ....'
Potongan kalimat itu luar biasa sih menurut saya. Yah, bayangkan saja, karena fans merasa bahwa Taiga adalah setengah dari diri mereka dan mereka adalah setengah dari seorang Kyomoto Taiga, maka apa pun ditanggung bersama. Aplause deh.
Tapi kadang, sang ichiban juga membuat fans terlena. Seperti seseorang yang jatuh cinta hingga tidak bisa melihat kebenaran pada yang selain ichibannya.
Jatuh cinta pada ichiban itu nggak salah kok menurut saya. Tapi ... tentu saja ada 'tapi'nya. Tapi .... harus sadar kalau ichiban itu memiliki bagian yang tidak bisa kita masuki : kehidupan pribadi mereka. Tapi .... kita harus tau bahwa tidak semua orang memiliki ichiban yang sama dengan kita. Pada bagian ini, lebih bijak kalau kita menghargai idol lain, atau ichiban orang lain. Kita bisa saja menganggap ichiban kita yang terbaik, tapi belum tentu orang lain berfikiran sama.
Bagi kita, mungkin ichiban kita itu no. 1 , tapi bagi yang lain, ya ichiban mereka yang no. 1.
Belajar banget dari fans nya Taiga yang meminta maaf, yah, ada juga yang nulis di twitter. Ini pelajaran berharga buat fans, termasuk saya. Intinya, bagaimana pun tidak ada salahnya meminta maaf. Meskipun pada kasus itu Taiga sakit dan itu bukan salahnya *siapa yang punya rencana sakit coba?* tapi fans yang sadar kalau untuk menggangtikan Taiga, jadwal atau rencana Yuta san pasti ada yang terganggu, dan mungkin fansnya juga merasa terganggu, jadi minta maaf adalah keputusan yang luar biasa.
Saya sering baca suatu artikel, berita atau status di fb, lalu di bagian komentar terjadi perang dunia! Nah, kalau menurut saya, nggak perlu samapi kaya gitu sih.
Sebenarnya ini kerjaan kembaran gue *kalo bahas dia maka 'gue' mode on* yang ngajakin segerombolan teman-temannya buat nongkrong di rumah. Katanya mereka mau buka bersama gitu. Nah, padahal kan kita nggak puasa, gimana ceritanya ada buka bersama di rumah ? -> Gue sama mama yang kebagian pusingnya*Cry.
Terus dia bilang kalau dia belum makan seharian jadi anggap aja dia puasa. Nah, waktu kakak sulung bilang kalau tad padi dia sarapan banyak banget,kembaran gue bilang kalau tadi itu dia lagi sahur. Yang tau apa itu puasa, mohon di cek apakah ada sahur jam delapan pagi? *Laugh* Bikin ngakak sumpah dia hari ini.
Tapi bukan itu yang hari ini gue tulis sebagai bagian dari zona seorang Lumina.
Ok.
Cek.
Mode 'aku' on!
Cek.
Jadi, beberapa hari lalu baca kabar Taiga harus digantikan di show kedua-nya waktu tampil di butai Elizabent hari itu. Kasusnya, dia sakit! Cukup heboh diobrolin kalau Taiga sudah terlihat sangat memaksakan diri di bagian pertama, tapi akhirnya dia nggak sanggup mungkin ya. Untung saja Yuta san (yang juga meranin Rudolf sama kaya Taiga) bisa gantiin.
Nah, pergantian ini sepertinya cukup 'bla bla bla'. Pasalnya, Yuta san waktu itu juga harusnya ada acara, tapi akhirnya dia harus atur ulang jadwalnya. Jadi, saya fikir keren banget para fans Taiga yang meminta maaf karena Taiga sakit.
Luar biasa kan.
' ...sebagai setengah dari diri Kyomoto Taiga ....'
Potongan kalimat itu luar biasa sih menurut saya. Yah, bayangkan saja, karena fans merasa bahwa Taiga adalah setengah dari diri mereka dan mereka adalah setengah dari seorang Kyomoto Taiga, maka apa pun ditanggung bersama. Aplause deh.
Tapi kadang, sang ichiban juga membuat fans terlena. Seperti seseorang yang jatuh cinta hingga tidak bisa melihat kebenaran pada yang selain ichibannya.
Jatuh cinta pada ichiban itu nggak salah kok menurut saya. Tapi ... tentu saja ada 'tapi'nya. Tapi .... harus sadar kalau ichiban itu memiliki bagian yang tidak bisa kita masuki : kehidupan pribadi mereka. Tapi .... kita harus tau bahwa tidak semua orang memiliki ichiban yang sama dengan kita. Pada bagian ini, lebih bijak kalau kita menghargai idol lain, atau ichiban orang lain. Kita bisa saja menganggap ichiban kita yang terbaik, tapi belum tentu orang lain berfikiran sama.
Bagi kita, mungkin ichiban kita itu no. 1 , tapi bagi yang lain, ya ichiban mereka yang no. 1.
Belajar banget dari fans nya Taiga yang meminta maaf, yah, ada juga yang nulis di twitter. Ini pelajaran berharga buat fans, termasuk saya. Intinya, bagaimana pun tidak ada salahnya meminta maaf. Meskipun pada kasus itu Taiga sakit dan itu bukan salahnya *siapa yang punya rencana sakit coba?* tapi fans yang sadar kalau untuk menggangtikan Taiga, jadwal atau rencana Yuta san pasti ada yang terganggu, dan mungkin fansnya juga merasa terganggu, jadi minta maaf adalah keputusan yang luar biasa.
Saya sering baca suatu artikel, berita atau status di fb, lalu di bagian komentar terjadi perang dunia! Nah, kalau menurut saya, nggak perlu samapi kaya gitu sih.
Langganan:
Postingan (Atom)