Minggu, 27 November 2016

Setahun berlalu

Setahun berlalu dan banyak hal yang terjadi. Tidak semua menjadi hal baik tapi semuanya adalah kenanga yang berharga, lau pada hari ini,  semua itu menjadi penting.

Setahun yang lau apa yang sedang dilakukan? Setahun yang lalu lagu apa yang didengarkan? Setahun lalu cerita jenis apa yang ditulis? Setahun berlalu dan tidak semua hal bisa dibagikan lewat kata-kata.

Tahun ini juga, saya terjaga untuk pergantian hari di mana kamu dilahirkan. Beberapa orang menganggap saya orang yang aneh karena itu. Tapi bagi saya, berfikir tentang apa yang telah terjadi selama satu tahun adalah sesuatu yang sangat penting. Pun pada hari ulang taun saya, terjaga dan berfikir tentang satu tahun yang lewat dan rencana juga doa untuk satu tahun mendatang adalah bentuk perayaan yang terbaik.

Saya tidak menyalakan lilin atau menemukan kue cantik untuk Kiechan di hari ulang tahunnya kali ini. Tentu saja,  karena Kiechan tidak tertarik dwgan itu.

Yah,  begitulah kamu. Saya tidak akan mengintervensi keyakinanmu. Itu baik bagimu dan bagi saya,  juga, kita tidak perlu memperdebatkan perbedaan kita. Toh, hidip yang hanya sekian tahun ini terlalu singkat untuk berdebat.

Maka, saya hadiahkan doa pada sepertiga malam untukmu. Semoga kebagiaan bagimu dan kamu menemukan apa yanh kau cari,  semoga Tuhan menerangi jalan hidupmu dan menjagamu selalu.

Dan tentu saja,  langit 14 November tahun ini memberikan hadiahnya untukmu.

Tahun ini juga, Nakajima Kento

Perubahanmu cukup mengejutkan!

Pengen banget bilang begitu. Seingat saya dia dulu cute,  sekarang sudah dewasa dan begitu mempesona. Dibandingkan saya yang hanya beberapa bulan lebih tua, pencapaiannya sangat jauh. *sedih ya.

Kadang kadang saya membaca apa apa tentang Nakaken,  buka apa apa sih,  idol itu juga bisa menjadi penyemangat soalnya. Ibaratnya, kalau saya adalah atlit yang sedang bertanding,  maka ifol idol itu adalah pemandu soraknya,  heheehehe.

Dengan kata lain,  saya mau bilang,  kalau mereka yang hidupnya 'harus senyum' melulu itu aja bisa kenapa saya nggak?