Sabtu, 30 November 2013

hey!Say!JUMP New Single Ride With Me

Emmmm... udah sejak beberapa waktu lalu sih heboh, kalo 25 Desember nanti Hey!Say!JUMP bakalan rilis sinle baru. Nah, itu buat sountraknya Kindaichi Shonen no Jikenbo Gokumon Juku Satsujin Jiken yang disitu ada Yamachan sama Daichan. Itu rencananya bakal tayang 14 Januari 2014.

Nih,bisa dibaca di Aramatheydint

Hey! Say! JUMP's 「Ride With Me」Track list both RE and LE.

RE: [1,100yen]

M1.Ride With Me
M2.School Girl
M3. Hands Up
M4.Ride With Me (オリジナル・カラオケ)
M5.School Girl (オリジナル・カラオケ)
M6. Hands Up (オリジナル・カラオケ)

LE1: [1,100yen]

M1.Ride With Me
M2.Ride With Me (オリジナル・カラオケ)

DVD - Ride With Me (Video Clip & Making)

LE2: [1,100yen]

M1.Ride With Me
M2.Go To The Future !
M3.GIFT
M4.Ride With Me (オリジナル・カラオケ)
M5.Go To The Future ! (オリジナル・カラオケ)
M6.GIFT (オリジナル・カラオケ)


No DVD but with 16P Special Booklet

* "Go To The Future" is a live band (HSJ!band!)
* "GIFT" is a winter ballad

Dan Ride with me udah dibawain pas acara best artist.

YamaChii

Yoyoyo...... YamaChii time!!!!! Tereak-teriak geje* Dilempar kakak pake Daichan. Kyaaaaaaa





YamaChii? YamaChine? yeah, itu yamada Ryosuke dan Chinen Yuuri, dua membernya hey!Say!JUMP dan NYC. Dan mereka berdua itu type-type cowok imut gitu.


Imut kan mereka. Chinen Yuri yang biasanya dipanggil Chii itu ichiban saya dari semua ichiban saya. Dia itu badannya mungil dan wajahnya imut banget. Kompakan sama suaranya yang juga imut. Waktu kecil, suara dia malah kaya cewek deh. Di Ultra Music Power, Your Seed, Dreams Come True, suara tingginya kaya cewek asli!



bukan Cuma suara, tampangnya juga kaya cewek. Hehehehe.



Kalo Yamachan itu ganteng, tapi di beberapa blog dia dibilang cantik. Iya sih, waktu liat foto yang diedit, trus dia dijadiin cewek gitu, emang cantik banget. Suaranya Yamachan bagus, tapi kalo menurutku sih bagusan suaranya pemimpinnya Hey!Say!JUMP. Selain itu, kalo difoto, Yamachan itu bagus banget. apalagi actingnya. Gila!


Saya kenal Yamachan waktu dia meranin Ryu Amakusa dan itu udah saya bahas berulang di blog ini. Dan Chii kenalnya dari Yamachan*sok akrab!

nah, Chii ini beberapa bulan lebih muda dari Yamachan, tapi waktu pertama kali saya liat mereka di Hey!Say!JUMP, saya kira Chii itu lebih muda Ryutaro yang jelas-jelas anak bungsu di Hey!Say!JUMP. Wajahnya Chii emang menipu ya? Apalagi dengan posturnya itu. Ugh, meranin anak SMP di umur dua puluh aja masih pantes banget.

Yang saya anggap aneh dari Yamachan itu gini. Kalo belum tau, trus liatin anak-anak H!S!J bareng tuh, Yamachan nggak keliatan lebih tua dari Yuto, kalo ditaroh Daiki di sampingnya dan Chii di samping lainnya, Yamachan jadi terlihat kaya yang paling tua. Itu mata saya yang lagi eror atau Daichannya yang salah umur? Di Scrap Teacher coba, Chii kaya adek bungsu dan Yamachan kakak sulung, padahal ada daiki juga di situ.
Chii itu anak bungsu, kakaknya cewek, dua tahun lebih tua dari dia dan namanya Chinen Saya. Kalo Yamachan anak kedua, adek dan kakaknya cewek. kakaknya itu namanya Yamada Chihiro. Dan ketika saya searching, Chinen Saya itu mirip banget sama Chii, kaya versi ceweknya si Chii gitu lah. Cuma, Matanya Saya lebih lebar aja.

Chii sama Yamachan itu dua membaa yang paling pendek di H!S!J, tapi Yamachan deketan sama Daiki tingginya. Kalo Chii kan emang kecil banget buat ukuran cowok. Dan betapa ‘kecilnya’ Chii ini bakal keliatan banget kalo di sampingnya ada Yuto. Waaaaahhhh, Tupai jalan bareng tiang listrik itu. Pokoknya Yamachii itu cocok kalo berdirinya deket Daiki, soalnya nggak tingginya nggak beda jauh. 

Di dorama Sprout, ada adegan dimana Chii jalan bareng Jesse, atau berdiri dengan Jesse sebagai ‘lawannya’, nah, kelihatan kan kalo Chii itu kecil bin imut-imut banget. Di situ saya kira jesse lebih tua dari Chii, padahal Chii lahirnya 30 November 1993, sedangkan Jesse 1996. Jauh kan ya? Tapi i Jesse emang tinggi. Secara dia kan half American ya?

 Nggak tau kenapa saya suka banget ngeliat foto-foto YamaChii, kaya bagus banget gitu. Mikin mata melek selebar-lebarnya. Hehehehehe

Cowok cantik ini bikin saya jatuh cinta





Permisi, yang diatas itu COWOK ya. Sekali lagi cowok. Bukan cewek atau cowok abal-abal atau cewek jadi-jadian. tapi emang muka dia cantik, cantikan dia malahan dari saya*nangis di pojokan.

Nah, saya udah pernah post sedikit tentang adek cantik yang satu ini kan ya, jadinya sekarang saya mau nulis suka-suka saya aja tentang dia.




Namanya itu Kyomoto Taiga. Papanya namanya Kyomoto Misaki yang artis juga*Wiiihhhh bakat keturunan! Dan mamanya juga artis gitu. Lahirnya 3 Desember 1994 dan sekarang sekolahnya di Horikoshi Gakuen. Cowok bergolongan darah B ini masuk ke Janizu pada 4 Mei 2006, dan nggak pake audisi. mbah Johnny udah terpesona dulu kali ya liat tampang dia yang kawaii.

Trus nih, admired senpainya itu katanya tegoshi Yuya, wahhhhh, cowok cantik yang jad fansu cowok cantik juga. Cocok gitu ya. Yang saya nggak nyangka adalah karena dia jago karate, kayanya nggak cocok aja sama tampangnya dia yang 'hime' sama olahraga beladiri gitu. Kan kalo diliat sepintas, Kyomocchan itu kaya yang cocok jadi karakter 'dilindungi' begitu. Nah, itu masa mau pukul-pukulan begitu.

Kyomocchan suka manga*toss!* Dan yang paling dia suka itu dragon ball sama Conan.

Suka banget lihat anak ini. Kadang imut, tapi banyakan cantiknya sih. Dan waktu main di Bakaleya sama adek ipar saya a.ka. Morimoto Shintaro, perannya dia juga jadi cowok cantik gitu.

Suaranya Taiga itu bagus deh. Lembut dan gimana ya, pokoknya suka aja. Waktu dia nyanyi Le Ciel yang pas part awal dia cuma bareng Jesse aja, suaranya kesannya emmmmmm ..... enak di denger deh. Waktu nyanyi Shake it up juga bagus. Nah, sekarang jadi pengen denger Kyomocchan ngerap kaya Juri, ancur nggak ya?*Dicekek Kyomocchan.

Nah-nah, ini hal yang bikin aku syok waktu bacanya. Emmmmm, tahun 2012 kemaren tuh kalo nggak salah kan ada polling gitu tuh buat johnny jr, kaya siapa yang paling ganteng, paling sexy, paling diingat, paling cantik, paling manis. Keren-kerenlah kategorinya pokoknya. Itu di jjr fact, atau apa ya. Pokoknya ada twitter sama ljnya juga, dan itu lj keren banget deh.

Back. Di salah satu kategori itu tentang siapa johnny's jr. paling cantik, dan itu Kyomocchan. Waaaaa sugoi. Tapi emang nggak kaget sih, soalnya Kyomocchan emang cantik. Kalo itu polling hasilnya Jesse atau Shin yang paling cantik, baru saya syok! Hahahaha, mereka itu tipe-tipe cowok ganteng.

Yap, jadilah saya hari ini nyisipin Kyomochhan di post saya padahal jelas-jelas Chii lagi ulang tahun. Anggaplah selingan berharga, hehehehe.

Jumat, 29 November 2013

Kalo Chinen Yuuri punya pacar

Ehm, ehm. Sebelum mulai mengetik, saya baca doa dulu!

Ah, hari ini si kawaii Chii ulang tahun. Jadi sudah 20 tahun yaaaa ^_^ . Senangnya yang sudah dewasa!





Emmmmmm, Chii ini ichiban saya dari semua ichiban saya. Kalo biasanya saya suka plin-plan soal ichiban saya yang lain, itu nggak berlaku buat Chii. Saya suka suaranya yang 'beda' itu, suka tingginya yang dikit banget, suka gigi kelincinya yang imut, suka senyumnya yang manis, suka actingnya, suka dancenya, suka akrobatnya. Pokoknya suki!

Saya nggak tau Chii ini makhluk cowok kategori apa kalo aslinya, tapi buat saya yang cuma tau dia di depan layar doang, Chii itu imut dari mana pun saya liat.

Saya YamaChii shiper, yang juga suka DaiChii, NakaChii, dan pair-pair Chii yang lain sama membaa Hey!Say!JUMP, tapi saya juga santai aja sama pair non-Janizu nya Chii, UmiChii misalnya. Dan kalo pun ntar Chii punya pacar trus menikah, itu hal yang wajar aja. Chii kan manusia juga. Jadi saya nggak bakalan ngambek kalo Chii punya cewek!

Nah, selesai deh ngocehnya.

Berhubung hari ini Chii ulang tahun, saya akan ngoceh tentang Chii dan yang berhubungan dengan Chii ^_^

Otanjoubi Omedetou Chinen Yuuri 20th


Yah, menyambut hari berbahagia antara saya dan suami*plakk!Dihajar para istri Chii yang lain. Hahahaha, intinya hari ini, suami tercinta a.ka. ichiban saya a.ka. Chinen Yuuri yang ganteng unyu-unyu a.ka. Chii yang imut manis kawaii akhirnya berusia dua puluh tahun! Yeeeeee, tiup lilin.

Nggak terasa Chii yang dulunya masih anak-anak sekarang sudah dewasa meski masih bertahan dengan tampang bocah nggak tau apa-apanya. Selamat ya Chii~




Bagaimana pun juga, chii tetep yang paling imut se Janizu deh. Tapi buat yang seumurannya ya. Hehehehehe.



Akur-akurlah sama suami-suami saya yang lain. Nurut sama orang tua, patuh sama Yabunbun dan para senpai. Jangan lupa main ke Indonesia ya.

KARASU



=KARASU=

Pair     : Haniuda Amu/Nakamura Reia
Rate    : Aman banget
Genre  : Fantasy (saya), Romance (mungkin???), angst (gagal)

Mencintainya. Menyayanginya. Bersabar menunggunya mencintaimu meski saat itu tak kunjung tiba.

Bahkan meskipun dia tidak bisa melihat cinta yang begitu besar, kamu tetap bersikukuh untuk memberikan seluruh cintamu padanya. Merawatnya dalam sakit, menemaninya dalam sendiri, terjaga dalam tidurnya, meminjamkan bahumu untuknya bersandar, menjadi tempatnya menangis. Kamu selalu tersenyum padanya meskipun dia tidak pernah mau melihatnya.

Dalam cintamu tidak pernah akan tertulis kalimat untuk meninggalkannya. Bagimu cinta adalah bagamana kamu akan berusaha untuk berada di sisinya. Dan kamu percaya bahwa meski pun butuh waktu seribu tahun, suatu saat dia pasti akan menyambut uluran tanganmu. Lalu, saling menggenggam tangan, bergandengan tangan berjalan menuju masa depan yang secerah langit pagi.

Amu POV

Apa yang selalu kamu lihat? Bukankah aku ada di sini, berdiri menunggumu menoleh dan melihatku yang selalu ada di sisimu.

Aku tidak pernah melihatmu untuk sebuah keindahan yang memang melekat padamu. Karena bagiku kamu bukanlah sebuah hiasan yang hanya akan kupandang. Kamu ada untuk kucintai, bahkan terserah jika kamu tidak pernah bisa mengecap rasa manis dari cinta.

Aku tidak pernah melihatmu sebagai rasa manis yang menjadi candu, meski itu memang adalah dirimu yang memabukkanku. Karena bagiku kamu bukan segedar strobery juice yang akan kuteguk sekedar untuk menghilangkan haus. Kamu tercipta untuk kujaga selamanya.

Hei, hime! Tidak bisakah sekali saja kamu menoleh dan melihat bahwa pangeranmu sudah berdiri di sampingmu. Mencintaimu semenjak detik pertama pertemuan kita.

Hei, hime! Berpalinglah sedikit saja, pangeranmu akan selalu berdiridi sampingmu, tersenyum dan bekerja keras untukmu.

Cintaku bahkan tidak sejauh dua helai rambutmu.

Aku ada di sini jauh sebelum kamu menyadarinya, aku mencintaimu jauh sebelum kamu mengenal cinta.

“Reia!” Panggilku berjuta kali dan kamu tidak sekalipun mendengarnya.

Amu End POV.

Reia duduk dengan wajah tertunduk. Nafasnya terdengar teratur, tapi begitu lemah. Seperti sekuntum bunga yang tidak sekalipun menemui setetes air sepanjang musim dalam setahun. Syal putih bersih sedikit menghangatkannya, tapi hatinya tetap dingin. Lebih dingin dari malam di puncak musim dingin sekalipun.

Apa yang bisa dilihatnya dengan wajah yang tertunduk dan mata yang terpejam? Reia bahkan tidak bisa mengerti pada hatinya sendiri. Sulit sekali baginya untuk menerjemahkan apa yang diinginkan hatinya. Reia bahkan tidak merasakan perasaannya sendiri.

Seekor burung gagak terbang rendah lalu hinggap di salah satu ranting pohon yang tak berdaun. Bertengger di sana seolah tengah memperhatikan apa yang sedang diperbuat Reia. Sayapnya yang hitam mengepak beberapa kali, tapi gagak itu terus diam di sana, melihat Reia dengah sepenuh kekagumannya.

Seorang remaja seusia Reia berjalan mendekati sang hime yang duduk sendirian di bangku panjang yang ada di taman belakang rumah. Sedikit membungkuk untuk memberi hormat, lalu meminta Reia untuk segera masuk mengingat cuaca yang semakin dingin bisa menjatuhkan Reia dalam sekali serangan.

Reia hanya mengangguk, tapi masih menunda. Diangkatnya wajahnya selama beberapa menit, menatap langit yang kelabu, sebelum akhirnya berdiri dan melangkahkan kakinya memasuki pintu yang langsung menuju ke kamarnya.

Gagak hitam itu terbang begitu Reia menghilang di balik pintu. Berputar di udara untuk beberapa kali putaran sebelum akhirnya terbang menjauh.

Reia menemukan Amu sudah menunggunya di dalam kamar begitu memasuki kamarnya. Laki-laki yang mau tidak mau adalah ‘suami’nya itu duduk menunggunya dengan dua cangkir teh yang asapnya mengepul di atas meja. Reia melepas  syalnya,  menggantungnya di tempat biasa, lalu duduk di hadapan Amu yang terus tersenyum padanya.

“Maaf mengganggumu menikmati sore yang indah, tapi hari ini sangat dingin dan akan lebih baik jika kamu berada di dalam!”Amu berkata selembut mungkin.

Reia hanya mengangguk patuh, tapi sedikit tersentak saat Amu meraih tangannya, menggenggamnya. Terasa hangat. Tapi Reia juga merasa tidak mengerti. Ada perasaan yang tidak bisa difahaminya.

“Minumlah, agar kamu merasa sedikit lebih hangat!”Amu menyodorkan secangkir teh pada Reia. Tapi Reia menggeleng.

Tubuhnya terasa lemas. Mungkin ranjang dan selimut hangatnya akan jauh lebih menghangatkan daripada secangkir teh. amu yang entah bagaimana sepertinya memahami hal itu, bangkit dari duduknya dan mengangkat Reia, menidurkannya di kasur empuk mereka dan menyelimutinya.

“Apakah ini sudah cukup hangat?” Amu mengelus-elus pipi Reia yang memerah karena dingin.

Reia mengangguk kecil, lalu memejamkan matanya. Rasanya lelah sekali. Tiba-tiba saja Reia merasa sangat mengantuk dan ingin tertidur lelap dalam sekejap. Tapi percobaan pertamanya untuk tidur di sore yang dingin berakhir dengan kegagalan setelah merasakan pelukan Amu.

“Aku selalu merindukanmu Reia. Aku tidak tau mengapa, meskipun kamu ada di sini sekarang, meskipun aku bisa memeluk dan menciummu setiap saat, juga meskipun kita telah bersama. Aku tetap saja merasa sangat merindukanmu!” Amu berbisik. Menenggelamkan wajahnya di leher Reia yang hangat.

Reia merasakan nafas Amu di kulitnya. Tapi perasaannya seakan menolak itu. Ada percampuran antara rasa sakit, rasa bersalah, rasa kehilangan, penyesalan, kesedihan yang mendalam. Tapi di saat yang bersamaan, mendengar penuturan Amu membuatnya merasa tenang.

Bagaimana kehidupan akan berlanjut tanpa sentuhan cinta Amu yang lembut meski Amu sendiri terkadang sedikit menyebalkan? Reia mulai kembali memikirkan tentang apa yang akan terjadi jika nantinya dirinya harus pergi meninggalkan Amu.

Bagaimana Amu?

Bagaimana perasaan Amu?

Bagaimana kesehatan Amu?

Bagaimana kehidupan Amu?

Reia terus saja bertanya-tanya.

Tubuhnya bergetar setiap kali memikirkan itu. Memikirkan tentang dirinya dan Amu. Atau Amu dan dirinya. Bagaimana Amu begitu lembut padanya, selalu menjaganya. Tapi saat dimana Reia akan meninggalkan Amu pasti akan datang. Dan semakin hari, waktu itu akan semakin dekat.

Reia bukannya tidak mencintai Amu. Juga bukan berarti menolak kehadiran Amu. Reia tidak akan bertahan sampai saat ini jika hatinya tidak mengatakan bahwa pelan tapi pasti Amu telah membangun istana dalam hatinya.  Hanya saja, tidak seperti Amu yang bisa memeluk dan menciumnya dengan lembut, berkata-kata dengan manis. Reia tidak bisa menggerakkan hatinya untuk itu.

Reia bahkan mulai tidak bisa merasakan hatinya sendiri.

Reia merasa hangat sekali saat Amu mempererat pelukannya. Dan Reia tertidur dalam dekapan Amu entah untuk berapa lama.

Amu POV.

Kamu tertidur dalam pelukanku. Itu sebuah kebahagiaan untukku. Kulihat wajah terlelapmu yang tenang. Ah, entah kenapa aku merasa begitu takut.

Reia, aku sangat takut. Rasa rindu yang terus hadir ini adalah rasa takutku. Aku takut kehilanganmu. Aku takut tidak lagi memilikimu setelah bersusah payah mendapatkanmu. Jika kamu masih bisa mengingatnya, bisakah kamu menyimpannya. Aku yang selalu melihatmu sepanjang waktu. Bahkan aku tiak peduli jika aku akan ditegur.

Masa-masa sekolah yang begitu manis. Melihatmu yang sedang memperhatikan entah apa dari tempatmu duduk. Melihatmu berjalan dengan anggunnya memasuki kelas. Melihatmu bermain piano sendirian. Hingga aku memberanikan diri menyatakan perasaanku padamu meskipun aku tau kamu selalu menolak semua yang menyatakan cinta padamu.

Masih ingatkah kamu, Reia?

Hari itu, musim dingin seperti ini. Di tengah salju di halaman sekolah yang kosong aku mengatakan agar kamu bersedia bersamaku. Dan kamu hanya diam. Tidak mengangguk maupun menggeleng. Saat aku berlutut dan meraih tanganmu, kamu duduk dan menuntunku berdiri. Entah bagaimana aku berfikir bahwa itu tidak apa-apa jika aku merasa kamu bersedia untuk ada bersamaku.

Aku memelukmu dan kamu membenamkan wajahmu di dadaku. Dan selanjutnya, meskipun tidak seperti pasangan remaja lain, kita berjalan dengan begitu lembut dan manis. Aku yang selalu menggenggam tanganmu, menggandengmu dengan sepenuh hatimu di setiap perjalanan kita. Dan kamu yang selalu ada di sampingku, menemaniku, selalu ada dalam pandanganku. Dan seolah ikatan itu terlahir begitu kuatnya, kamu tidak perlu mengatakan apa pun dan aku memahaminya.

Kita bersama setiap harinya, hingga sebuah perjanjian sakral mengikat kita dalam sebuah hubungan yang disebut pernikahan.

Hari-hari masih terus berjalan, dan bukankah sampai saat ini kamu masih bersamaku? Tertidur dalam pelukanku? Tapi entah kenapa aku merasa sangat merindukanmu.

Reia.

Kupeluk kamu semakin erat, mencium kedua pipimu. Aku ingin kita tetap bersama. Meskipun akan ada luka yang tergores setiap harinya, bersamamu dan melindungimu adalah kebahagianku.

Amu end POV.

Burung gagak hitam terbang rendah, berputar-putar di atas sebuah rumah tanpa bersuara. Setelah beberapa putaran, gagak itu hinggap di atas atap. Matanya berkeliaran kesana-kemari seolah tengah mencari sesuatu.

Matanya berhenti bergerak setelah menangkap bayangan di bawah sana.

Amu menggendong Reia menuju gazebo di taman belakang rumah mereka. Reia yang terlihat sangat lemah diam di pelukan Amu hingga diturunkan dan duduk di salah satu kursi yang ada di gazebo, menghadap ke taman yang mulai memutih.

Gagak itu terus diam mengawasi. kali ini seolah menunggu.

Amu memeluk Reia yang kini ada di pangkuannya. Semalam, Reia terbangun dan demam tinggi, tapi pagi ini Reia justru ingin berada di luar kamarnya.

Amu meneteskan airmatanya saat Reia memeluknya. Sesuatu yang belum pernah dilakukan Reia sebelumnya. Biasanya Amulah yang memeluk Reia dan Reia hanya akan diam menerimanya.

Sesuatu yang tidak biasa, seperti sebuah isyarat salam perpisahan bagi Amu.

Amu membalas pelukan Reia. Memeluknya erat-erat, menciuminya dalam tangis tak bersuara.

Bukankah cinta terasa begitu sakit? Tapi, kebahagiaan di dalam cinta adalah ketika cinta memberikan kekuatan untuk terus bertahan, lalu melangkah ke depan. Bahkan setelah cinta itu pergi, yang dia tinggalkan adalah kenangan yang manis.

Gagak hitam itu mengepakkan sayapnya, lalu terbang tinggi. Kali ini tidak lagi berputar-putar di udara. Begitu sayap hitamnya terkepak, gagak itu langsung melesat terbang meninggalkan rumah itu. Kali ini, sepertinya tidak akan kembali lagi.

**Amu/Reia**

Amu berjalan perlahan hingga ke tengah lapangan sekolah tempatnya menyatakan cinta pada Reia lima tahun yang lalu. Rasanya, Reia seperti berada di sini. Menari di tengah salju. Berputar-putar dan merentangkan kedua tangannya. Reia yang begitu sehat, yang tersenyum dan tertawa. Reia yang lebih hidup bahkan dari ketika dia masih hidup.

Sudah seminggu. Dan Amu tidak bisa merasakannya dengan baik. Reia tidak lagi ada di sampingnya. Setiap pagi saat terbangun, Amu masih mencari Reia di sampingnya. Seakan ingatannya berhenti di malam terakhir saat Reia ada di sampingnya. Amu selalu merindukan Reia. sangat rindu.

Entah hanya halusinya atau apa, Amu melihat Reia ada di depannya. Tersenyum, menari-nari. Seolah salju tidak membuatnya merasa kedinginan. Kulitnya juga tidak memucat. Membuat Amu tersenyum lega dalam tangisnya.

Mungkin, Reia lebih bahagia seperti ini. Tidak lagi terkurung dalam tubuh lemah yang terus menyakitinya. Dan Amu akan menggenggam erat-erat kenangannya bersama Reia sebagaimana dulu tangannya menggenggam erat-erat tangan Reia. Bahkan ketika mungkin suatu saat nanti akan ada cinta yang baru, perasaannya pada Reia tidak akan pernah hilang.

Amu akan menyimpan Reia dalam hatinya. dan Reia tidak akan pernah pergi dari sana. Meskipun sepanjang bersama, Reia hanya sekali menyampaikan perasaan, dalam sebuah surat yang Amu temukan dalam genggaman Reia. Bagaimana pun, itu sangat berarti.

“Amu, mungkin aku akan segera pergi. Ya, aku bisa merasakannya. Dan aku sadar selama ini kita tidak pernah benar-benar berbicara. Maka kali ini saja aku menuliskan apa yang ingin kukatakan padamu, karena ada hal yang tidak bisa Amu rasakan bagaimana Amu telah berusaha.
Jangan berfikir bahwa hanya Amu yang selalu melihatku, karena aku selalu melihat Amu. Aku juga merasakan rindumu. Sangat. Aku takut pada kerinduan yang Amu rasakan. Saat aku akan memejamkan mata, aku bahkan memikirkan tentang Amu. Bagaimana ketika nanti aku pergi, apakah Amu akan tersenyum dan baik-baik saja? Bagaimana Amu setelah aku pergi? Aku selalu memikirkannya.
Tapi pada akhirnya aku pasti akan pergi. Maka Amu harus berjalan ke depan. Karena aku tidak akan melepaskan genggaman tangan Amu yang begitu hangat. Kenanganku akan menemani Amu, hingga nanti kita akan bersama lagi. Aku akan bersabar menunggu, maka Amu harus melanjutkan hidup dengan baik.
Amu. Aku mencintaimu.”

Reia

“Aku selalu mendengarkan Reia, meskipun reia tidak mengatakannya!” Amu tersenyum pada Reia yang tengah menari dan tertawa di hadapannya. Di tengah salju yang berjatuhan seperti bunga dari langit.

-END-

Note:
Saya nggak yakin lagi mikir apa sampai menistakan tuan muda Haniuda Amu dengan memisahkannya dari Reia hime! Apa pun itu lah!

Nakayama Yuma




Ok, kali ini saya mau bercuap-cuap mengenai cowok yang setelah sekian tahun saya baru nyadar kalo dia menarik juga*digampar Yuma. Dan seperti judul postingin kali ini yang seperti biasanya juga mengenai hal-hal yang berhubungan dengan dunia saya, yatu ...... terentengtengteng: Nakayama Yuma!


Saya sempet heran waktu nontonin beberapa video tentang JE dan tentu saja NYC. Saya langsung aja nanya sama diri saya sendiri: Kemana aja nih bocah? Padahal saya pasti mantengin NYC loh. Kan si Chii ada di situ, si Yamada juga. Tapi selama ini saya kayanya mengabaikan Yuma.

Waktu dulu di kasus B.I. Shadow juga begitu. waktu Yuma digabungin ke B.I. shadow, bagi saya dia tetep nggak kelihatan. Tetep aja saya merhatiin Kento atau tiga yang lain. Yuma? Angin lewat waktu itu. Nontonin Missing Piece, gitu juga. Pokoknya Yuma itu dulu ada tapi saya nggak ngerasa dia menarik buat saya perhatiin aja. Rasanya nggak adil banget ya?

Tapi nih, sebulan ini saya mulai perhatian sama Yuma loh. Saya mulai ngelihat dia di NYC juga. Pas Wonderful Cupid ternyata dia imut juga. Dan apa yang membuat saya tertarik buat ‘melihat’ Yuma? Itu emmmm apa ya, film pendek? Atau apa pun namanya yang pasti kaya film horror gitu. Nah saya udah ngeri dulu sebelum liat, judulnya the Last Bus kalo nggak salah. Jadilah itu video numpang di laptop seminggu. Baru setelah ada yang berbaik hati nemenin nonton, saya baru berani nonton. Dan apa kata yang nemenin saya?

“Ih, cowoknya manis ya?” atau “Ih, ganteng, lucu amat!” dan yang lebih parah lagi “Idihhhhh, adek ini cocok deh buat dijadiin peiharaan. Mirip chihuahua!” 

Brak. Saya langsung terbanting. Ternyata dari durasi nggak lebih dari tujuh menit itu Cuma saya yang nahan buat nggak jerit-jerit liat hantu cewek dalam bus itu. Mereka mantengin YUMA! Dan terabaikan deh nasib itu hantu. Kasian banget mbak hantunya yang udah capek-capek dandan.

Dan saya nonton lagi  .... eh, ternyata lumayan juga liat ekspresi cemas sama takutnya adek Yuma.

Maka mulailah saya membuka file-file saya. Nah di foto –fotonya NYC kan banyak tuh si Yuma nampang. Dan saya baru ‘menyadari’ Yuma. 

 Nakayama Yuma’s Profile



Sekarang ngomongin profilnya adek Yuma ya!

Adek Yuma ini anak ke dua dari tiga bersaudara. Kakak sama adeknya itu cewek semua. Kakaknya sekarang member NMB 48, tapi dulunya di Hello!Project. Grupnya namanya SI*NA gitu kayanya. Nah, si kakak namanya Nakayama Nana, tapi pake nama panggung Yamada Nana.



Nah, ini Yuma sama kakaknya



Yuma ini actingnya bagus loh. Suaranya juga bagus. Kalo di NYC dia yang paling tinggi badannya. Paling suka itu matanya deh. Kalo diperhatikan tajam gitu. Jadi bisa bikin orang terintimidasi. Jadi pengen lihat deh kalo Nakayama kyoudai ini main di satu movie atau dorama yang sama, atau nyanyi bareng. Hehehehehe ^_^